Kamis, 01 Maret 2012

Indonesia-Korea Lakukan Pertemuan Sekretariat Bersama


SEKBER RI KOREA : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa (kiri) bersama Menteri Ekonomi Pengetahuan Republik Korea H.E. Sukwoo Hong menandatangani perjanjian pembentukan sekretaris bersama antara Indonesia dengan Republik Korea di Jakarta, Selasa (28/2). Indonesia dan Republik Korea sepakat meningkatkan volume perdagangan bilateral sebesar USD 40 miliar pada tahun 2014 dan sebesar USD 100 miliar pada tahun 2020. ( ant )
Jakarta ( Berita ) :  Indonesia dan Korea melakukan pertemuan pertama sekretariat bersama kedua negara untuk membahas perkembangan terbaru terkait kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ekonomi. Pertemuan yang berlangsung di Jakarta, Selasa [28/02] tersebut dipimpin bersama oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Minister of Knowledege Economy of Korea Sukwoo Hong.
Hadir juga dalam pertemuan tersebut para ketua Kelompok Kerja Working Level Task Force (WLTF) Indonesia-Korea yang berasal dari instansi terkait. Hatta menjelaskan, dalam pertemuan pertama Sekretariat Bersama ini, kedua negara membahas perkembangan kerja sama dalam MP3EI, rencana kerja sekretariat serta capaian dari delapan ketua kelompok kerja yang telah terbentuk.
Kelompok kerja tersebut antara lain, dalam bidang perdagangan dan investasi, kerja sama industri, energi dan sumber daya mineral, konstruksi dan infrastruktur, kerja sama lingkungan, pertanian kehutanan dan perikanan, industri pertahanan serta kebijakan publik dan pembiayaan untuk perkembangan.  ”Dari laporan tersebut menunjukkan banyak kemajuan yang dicapai dari kelompok kerja,”  ujar Hatta.
Menurut dia, kelompok kerja dalam perdagangan dan investasi mengalami perkembangan signifikan, mengingat volume perdagangan antar kedua negara meningkat sebesar 45,4 persen atau sebesar 26,6 miliar dolar AS pada 2011, dari sebelumnya 18,3 miliar dolar AS pada 2010.  ”Kita optimistis target kita 40 miliar dolar AS pada 2014 dan 100 miliar dolar AS pada 2020 tercapai, jadi ini yang kita kawal,” ujar Hatta.
Selain itu, lanjut dia, nilai investasi Korea juga menunjukkan peningkatan dan saat ini menduduki peringkat kelima dari total investasi yang masuk ke Indonesia.
“Dari total investasi yang terlihat itu, semua on the track berjalan, misalnya Posco 6 miliar dolar AS tahap pertama dan 6 miliar lagi di tahap kedua. Hankook sekitar 2 miliar dolar AS, kemudian petrochemical kompleks di Banten dan sekitarnya. Dan banyak lagi investasi lain,” ujarnya.
Hatta menambahkan, pertemuan itu juga membicarakan mengenai pembentukan kantor sekretariat bersama untuk mendorong kerja sama yang sudah terjalin hingga saat ini.
“‘Joint secretariat’ ini untuk membantu Komite Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI). Khusus untuk Korea, untuk membantu mempercepat proses investasinya di Indonesia,” ujarnya.
Hasil dari pertemuan ini akan dibawa pada pertemuan tingkat pejabat tinggi Indonesia-Korea atau Senior Official Meeting (SOM) pada 27 Maret 2012. Pertemuan sekretariat bersama itu merupakan implementasi dari penandatanganan term of reference yang disepakati pada 17 Nopember 2011 di Bali.
Sekretariat Bersama Indonesia-Korea terdiri atas Sekretaris Jenderal dari pemerintah Indonesia dibantu oleh dua orang Deputi Sekretaris Jenderal yang berasal dari kedua negara.

diambil dari:
http://beritasore.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar